Berikut adalah cuplikan artikel yang dibahas penyiar kita tadi pagi :)
8 mitos tentang anak kembar :
1. Mana kakak, mana adik? Fakta: Mitos lokal yang
mengatakan, bayi kembar yang lahir (keluar dari rahim) lebih dulu adalah
adiknya, bukan kakak. Alasannya, karena si kakak “membantu” adiknya
untuk keluar. Padahal, dunia kedokteran sepakat menyatakan, bayi yang
lahir lebih dulu (berdasarkan tanggal dan waktu) adalah kakak,
berikutnya baru adik.
2. Si baik vs si jahat.
Fakta: Dalam mitologi lama, si kembar selalu digambarkan sebagai si
baik dan si jahat, atau pemimpin (biasanya yang lebih tua) dan pengikut.
Katanya, ini terjadi karena salah satu dari mereka jenuh selalu
dikait-kaitkan hingga ingin lebih unggul dari kembarannya, serta ingin
mendapatkan perhatian lebih dari orangtua dan orang di sekitarnya.
Padahal,
tidak pernah ada bukti ilmiah yang menunjukkan kalau kepribadian kembar
sebagai bentuk jenis persaingan. Yang biasanya terjadi, anak kembar
justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik serta selalu ingin
saling melengkapi. Misalnya, yang satu pintar di bidang akademik, yang
lain lebih jago di olahraga.
3. Anak kembar tidak boleh satu sekolah karena bisa mengganggu prestasinya.
Fakta: Ada beberapa sekolah yang menerapkan peraturan standar bahwa
anak kembar tidak boleh ditempatkan di kelas yang sama. Alasannya, agar
anak dapat mengembangkan identitas independen mereka dan tidak
tergantung kembarannya. Malah, alasan lainnya lebih konyol, yaitu
menjauhkan dari kemungkinan keduanya akan gagal jika berada di kelas
atau sekolah yang sama.
Beberapa ahli justru menyarankan anak
kembar untuk selalu bersama agar karakter, emosi, dan pertumbuhannya
dapat berkembang lebih baik. Jika pemisahan dilakukan, malah dapat
merusak pengalaman pendidikan mereka. Dari sisi psikologis, setiap anak
kembar biasanya merasa nyaman berada di dekat kembarannya. Dan, ketika
salah satu dari mereka menghadapi masalah (pelajaran atau pertemanan),
tentunya mereka akan lebih mudah untuk saling mendukung.
Yang
jelas, orangtua yang memiliki anak kembar, harus mempertimbangkan dan
mengevaluasi pemilihan sekolah yang bisa memajukan kemampuan
masing-masing anak, termasuk dinamika hubungan dan individu gaya belajar
anak. Caranya, kenali kebutuhan dan kepribadian anak kembar Anda, juga
hubungan mereka berdua. Selanjutnya, ajak mereka berdiskusi mengenai
pilihan sekolahnya. Apakah ingin sekolah di tempat yang sama atau yang
berbeda?
4. Jika salah satu anak kembar sakit, saudara kembarnya pasti sakit juga.
Fakta: Inti dari mitos ini adalah anak kembar mempunyai kemampuan
telepati. Contoh lainnya adalah jika yang satu tidak bisa menyelesaikan
perkataannya, yang lainnya akan mampu membaca pikiran kembarannya dan
menyelesaikan perkataannya. Ini terjadi karena anak kembar memiliki
“bahasa kode” yang tidak dimengerti orang luar selain mereka sendiri
atau idioglossia. Kemampuan ini timbul karena kedekatan emosional mereka
sudah dimulai sejak sembilan bulan berada di rahim yang sama, begitu
lahir dan tumbuh pun mereka selalu bersama.
Akan tetapi, hal yang
hampir serupa juga bisa terjadi pada suami-istri, saudara dekat, teman
baik (yang memiliki kesamaan genetik ekstrim).
5. Bayi kembar tidak bisa menerima ASI eksklusif, ibu harus memilih salah satu.
Fakta: Menyusui bayi kembar memang penuh tantangan, tetapi bukan tidak
mungkin dilakukan. Untuk kembar dua, jika memungkinkan, Anda bisa
menyusuinya bersamaan. Namun kalau tidak memungkinkan atau anak
kembarnya lebih dari dua, sebelum jam menyusui, peraslah ASI Anda dengan
menggunakan alat pemeras ASI manual atau elektrik dan menampungnya di
botol-botol yang sudah dipersiapkan.
Saat waktu menyusui tiba,
Anda tetap bisa menyusui anak-anak bersamaan (yang satu langsung ke
payudara Anda, yang lainnya dengan botol), tanpa salah satu di antara
mereka menangis terlebih dahulu karena kelaparan. Mintalah bantuan
orang-orang di sekitar Anda untuk memudahkan kegiatan ini. Satu lagi,
miliki buku untuk mencatat siapa yang mengisap payudara pertama kali dan
siapa yang minum terakhir agar tidak lupa atau tertukar.
6. Hanya lelaki (yang terlahir kembar) yang dapat menurunkan gen kembar.
Fakta: Masing-masing generasi, entah itu lelaki atau perempuan, dari
keluarga tertentu memiliki peluang yang sama dalam melahirkan bayi
kembar. Akan semakin besar jika memang ada salah satu dari suami atau
istri yang memiliki gen kembar kemungkinan memiliki anak kembar akan
semakin besar.
Kemungkinan memiliki anak kembar biasanya juga bisa
terjadi karena perempuan mengalami pelepasan sel telur secara
berlebihan atau hiperovulasi. Pada akhirnya, hiperovulasi bisa menurun
pada anaknya yang berjenis kelamin perempuan.
7. Hanya anak kembar yang bisa memiliki keturunan kembar.
Fakta: Kehamilan kembar memang sangat mungkin terjadi pada pasangan
yang memiliki keturunan kembar. Namun, di era ilmu kedokteran yang sudah
semakin maju, sudah tersedia obat pemicu tumbuh-kembang sel telur
(biasanya yang memiliki masalah fungsi indung telur/ovarium).
Pada
kasus ini, terjadi pematangan dan pelepasan sel telur lebih dari satu
yang kemudian dibuahi lebih dari satu sel sperma juga, hingga kehamilan
kembar itu terjadi. Pembuahan dapat terjadi secara alami di dalam
saluran telur atau di laboratorium pada kasus bayi tabung.
8. Anak kembar yang terpisah dari ibu mempunyai badan yang lebih pendek.
Fakta: Jika tinggi badan anak tidak setinggi ibunya, lebih logis jika
disebabkan gen bawaan dari orangtuanya, kurangnya asupan nutrisi, dan
stres. Meski demikian, anak yang tidak dipisahkan dengan ibunya, tentu
akan mendapatkan perhatian lebih baik, dari segi fisik maupun mental.
Sehingga masa tumbuh kembangnya bisa dilalui dengan optimal.
Ternyata anak kembar punya banyak keunikan kan sobat UPH? :)